Nama perusahaan     : SUMBER JAYA
Pemimpin                   : Yon Armen Koto
Bergerak di bidang    : Wiraswasta
Usaha                          : Percetakkan & Rental Mobil
 
          Pada tugas besar kali ini yang seharusnya dilakukan di gazibu yang hanya berjulan dengan teman rombongan, hanya saja saya tidak dapat hadir dikarnakan berada di daerah lain. Pada akhirnya saya harus mewawancarai salah seorang wirausawan yang cukup sukses sendirian sebagai pengganti tugas tersebut.
            Pada wawancara ini, saya mengambil sample dimana sebuah perusahaan yang tergolong sukses dengan banyak rintangan yang dihalaunya dengan semangat yang gigih dan dengan segala resiko yang di hadapinya. Beliau adalah Bpk Yon seseorang yang berasal dari Sumtera Barat tepatnya di Padang.

Beliau dulunya seorang yang sukses di Padang beliau mempunyai 2 toko dagangan yang sangat terkenal pada tahun 1990an. Beliau mengelola toko tersebut bersama istri dan anak-anaknya, beliau mempunyai jiwa interpreuner yang mantap. Setiap pemasukkan dan pengeluaran tercatat rapi di sebuah buku yang di simpannya sebagai penyemangat untuk hari esok, Beliau berprinsip hari esok pasti lebih baik dari hari sekarang.
Tahun 1998an, terjadi sebuah krisis yang sangat besar-besaran dimana semua harga bahan pangan naik dengan melejitnya. Sebelum terjadi krisis tersebut beliau berniat untuk merenonasi bangunan rumah berliau yang sudah tua. Rumah itu sudah di hancurkan dan rata dengan tanah. Setelah penghancuran tersebut barulah terjadi krisis besar-besaran, dan mau tidak mau rumah itu harus jadi, karena beliau tidak mungkin menumpang di rumah ortunya. Disanalah awal hancurnya beliau, yang seharusnya uang bangunan ditargetkan berlebih toh malah berkurang banyak. Pada tahun 1999 barulah rumah beliau jadi, beliau sudah sulit untuk maju karena pada tahun 2000an toko dagangan mulai banyak saingan di kiri-kanan-belakang-depan 2 toko beliau. Beliau kewalahan dengan krisis yang menimpa beliau, disanalah beliau mulai bangkrut. Tapi dengan semangat yang gigih dengan jiwa visioner. Beliau mulai berfikir, tidak mungkin dagangan ini dilanjutkan toh nanti pasti setiap jalan, gang, rumah akan membuka usaha ini. Emang terbukti ditahun 2004 dagangan memang terdapat disetiap sudut perkotaan., apalagi sejak hadirnya Indomaret, Alfamart, dll.
Tahun 2001, Beliau mencoba merantau di pulau jawa dengan keyakinan yang penuh, beliau mecoba melihat apa kira-kira yang akan dibutuhkan setiap manusia, perusahaan, rumah sakit, dan sekolahan. Beliau mengelilingi kota Jakarta dengan istri dan saudara istri beliau dengan meninggalkan anak-anak beliau di Padang. Beliau melihat, dan melihat apa yang akan di lakukannya dijika dia disana, bagaimana klo dia disana. Beliau memprediksikan setiap apa yang dilihat dan dirasakanya. Akhirnya beliau menemukan jodoh yaitu sebuah usaha dimana manusia yang pasti akan menikah, manusia yang pasti akan wafat, perusahaan,sekolah, rumah sakit yang membutuhkan kartu nama, kop surat, spanduk, banner, dan banyak hal yang lainya.
Setelah itu beliau kembali lagi ke padang untuk mencari modal, akhirnya beliau menjual tokonya untuk pergi ke P.Jawa. Beliau mencoba mengontrak disebuah toko tepatnya di Depok Jawa Barat, dengan bermodalkan pajangan undangan, yasin, kartunama dll. Hari pertama toko itu dibuka sudah ada yang datang membuat sebuah undangan, kartu nama, kop surat, hari kedua seperti itu juga, dan 1 tahun berikutnya beliau berniat menambahkan modal untuk toko percetakkannya. Beliau menjual mobil beliau yang berada di padang, dan tahun 2007 beliau berniat untuk menetap di kota Depok tersebut, karena rumah dipadang yang begitu besar dibangun beliau takut sebelum roboh oleh gempa sebaiknya beliau menjualnya. Akhirnya beliau menjualnya dan membeli rumah yang sederhana didepok.
Selang waktu berjalan beliau sudah bisa hidup tentram seperti di padang dulu, omset beliau mulai naik, dan beliaupun berfikir untuk membuka usaha lain agar uang tersebut tidak habis kemana-mana, akhirnya beliau membuka rental mobil berawal dari 1 mobil lalu tambah 1 mobil lagi dan berselang 1 tahun beliau lalu menambah 2 mobil lagi. Mobil-mobil rental tersebut di beli nyicil, modal beliau hanya membayar uang dp saja, untuk pembayaran bulanan beliau membayarnya dengan uang rentalan mobil tersebut. Sekarang 2 mobil sudah lunas dengan uang mobil itu sendiri, yang bermodalkan dp 10% beliau dapat mobil dan dapat untung juga tiap bulanya. Untuk percetakkan beliaupun juga sudah mempunyai 3 mesin toko cetak, 1 mesin film, 1 mesin stempel dan masih banyak alat-alat cetak beliau yang sudah terpenuhi.
Sekarang beliau tinggal memetik benih saja, dari hasil yang dilakukan dengan awal mula seorang pedagang di Padang, sekarang pindah profesi dengan 2 usaha yaitu Percetakkan dan Rental Mobil di margonda depok. Semua pengeluaran, pemasukkan, tercatat RAPI di buku pribadi beliau. Karna itulah penyemangat beliau untuk berkarir. Dan beliau mempunyai prinsip juga “tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha untuk itu” dengan banyak resiko dan tantangan yang beliau hadapi, dengan harus berpisah daerah dengan anaknya, dengan harus menjual toko, rumah yang baru dibangunnya, semua kembali karna tekat dan keyakinan beliau. Beliau sudah dapat berkumpul lagi dengan anak-anak beliau di satu rumah, sekarang beliau masih berkeinginan untuk menambahkan property usahanya dan menambah mobil lagi.
 Subahanallah, Allah memang pasti memberikan kebahagiaan kepada orang-orang yang berusaha, pantang menyerah, tidak mengeluh, dan tidak putus asa. Dengan begitu wawancara saya dengan orangtua saya Yon Armen telah selesai dengan mengucapkan alhamdullilah saya ucapkan terimakasih dan jika ada kekurangan saya minta maaf.

0 Read More
0 komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Welcome in the blog fs-corps. Selengkapnya tentang blog saya

About Me

Faisal Syafyar adalah seorang mahasiswa yang masih belajar dan terus belajar tentang dunia IT, dimana perkembangan teknologi setiap detik berkembang